Saturday, May 7, 2011

Roda Gila

Malam tadi menepati janji buat nemanin mas Zaki ama mas Raihan nonton ”roda gila” di pasar malam yang sedang digelar di pelataran parkir Sekupang Trade Centre (STC), yang terletak di Simpang Sungai Harapan. Awalnya malam Minggu kemarin lewat di STS tersebut. Padat dan macet banget. Susah buat menembus perjalanan ke pintu gerbangnya karena banyaknya orang dan kendaraan yang ada di sekitar lokasi pasar malam. Mas Zaki

ama Mas Raihan dijanjiin aja untuk ke pasar malam tidak di malam Minggu, karena malam liburan sudah pasti pengunjungnya membludak, ”Ntar anak kecil bisa hilang dan diculik serta dijual ke Singapur”, ditakutin kaya gitu ajah. ”Tapi besok beliin gasing yah!”, bergaining mereka. Okay lah...


Nah, abis maghrib trus makan malam rame- rame di ruang tengah yang layoutnya sudah berubah diutak- atik si Umie. Sampe pas masuk rumah jadi kaget en melemparkan candaan buat Umie, ”Abie salah masuk rumah kali yah???”, sambil pura- pura keluar lagi buat melihat alamat rumahnya betul atau salah. Umie Cuma senyum- senyum simpul ajah.

Habis makan malam, langsung ke STC. Karena masih ga’ terlalu malam, belum terlalu banyak pengunjung, tapi efeknya roda gilanya belum dimulai. Nyari gasing dulu buat rangers yang berdua itu. Tawar sana tawar sini dapat juga gasingnya. Wah..., pada kesenangan semuanya.


Ga’ berapa lama kemudian baru ada yang beli tiket masuk melihat pertunjukannya. Cuma Rp. 5.000,- per orang sudah bisa naik ke atas bangunan tempat menonton ”roda gila”nya.

Mulai deh pertunjukannya. Awalnya motor yang beraksi cuma satu, trus ga lama kemudian jadi dua motor yang beraksi. Gaya yang ditampilkan juga bermacam- macam, mulai dari gaya ga pegangan stang motor, gaya mutar sambil hormat, gaya duduk menyamping, trus mengambil duit yang dikibar- kibarkan penonton di pinggir batas arena pertunjukan. Mas Zaki ama Mas Raihan terpesona... Aku jadi ingat saat pertama nonton pertunjukan ini saat masa kecil dulu. Saat itu umurku hampir sama dengan umur Mas Zaki saat ini. Masih duduk di bangku esde. Pertunjukannya sendiri diadakan di bekas makam pahlawan di kotaku, Kerinci, Jambi. Lumayan lama juga waktu berlalu yah...

Ga tau sampai berapa lama keramaian ini di Sekupang, tapi biasanya setelah dari sini mereka berpindah ke tempat lainnya. Nomaden...

Melihat dari sisi lain, karena pekerjaan ini resikonya tinggi, kira- kira yang melakoninya dicover asuransi ga yah...?

Luvyu Batam@2011.













No comments:

Post a Comment